Kunjungan ini bertujuan untuk membahas dan mengevaluasi langkah-langkah yang diambil dalam penanganan stunting di Kabupaten Lampung Barat. Dalam laporan yang disampaikan, Zelda Naturi Nukman mengungkapkan bahwa prevalensi stunting di daerah tersebut berdasarkan survei kesehatan Indonesia 2023 mencapai 24,6 persen. Ini merupakan peningkatan sebesar 8 persen dibandingkan dengan hasil survei 2022 yang mencatat angka stunting sebesar 16,6 persen.
Dalam kesempatan tersebut, Zelda juga melaporkan pelaksanaan berbagai layanan kesehatan masyarakat, termasuk Posyandu untuk balita dan lansia, pemeriksaan gula darah untuk penyakit tidak menular, serta kegiatan lainnya untuk generasi remaja.
Menurutnya, dampak stunting tidak hanya berpengaruh pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga terhadap kecerdasan kognitif mereka. Oleh karena itu, Samsudin mengimbau agar masyarakat aktif dalam program-program Posyandu sebagai pusat pelayanan masyarakat, dan tidak hanya sebagai tempat untuk pengukuran dan penimbangan bayi.
Samsudin juga menekankan pentingnya peran aktif keluarga dan komunitas dalam mengubah perilaku dan menerapkan gaya hidup bersih dan sehat untuk mencegah stunting. "Posyandu harus dimanfaatkan sebagai pusat layanan masyarakat secara menyeluruh," ujarnya.
Samsudin menyimpulkan kunjungannya dengan mengatakan, "Kunjungan ini bertujuan memastikan bahwa target prioritas Presiden terkait penurunan stunting dan inflasi tercapai. Alhamdulillah, kami melihat bahwa baik penurunan stunting maupun inflasi di Lampung Barat sudah menunjukkan perbaikan yang baik."
Dengan langkah-langkah konkret dan komitmen dari berbagai pihak, diharapkan angka stunting di Lampung Barat akan terus menurun dan anak-anak di wilayah tersebut dapat tumbuh dengan sehat dan optimal. (*)