Upacara dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Koprindag) Tri Umaryani, serta para pengawas, pengurus, dan anggota koperasi dari tingkat kecamatan. Tahun ini, peringatan mengangkat tema "Koperasi Sebagai Ekosistem Untuk Konsolidasi, Akselerasi, dan Eskalasi Ekonomi Mikro dan Cecil."
Sugeng Raharjo mengakui bahwa tantangan serupa juga dirasakan di tanah air, termasuk gejolak harga pangan dan ketidakpastian hasil panen. Oleh karena itu, peringatan kali ini diharapkan menjadi momentum untuk merefleksikan dan memperkuat peran koperasi dalam menjawab krisis dan ketidakpastian tersebut. "Kami berharap koperasi dapat berkontribusi lebih dalam mempercepat kemajuan ekonomi, khususnya dalam mengatasi jebakan pendapatan menengah (middle income trap)," tambahnya.
Namun, ia menegaskan bahwa keberhasilan saat ini tidak boleh membuat kita cepat berpuas diri. "Kita masih membutuhkan lebih banyak orang Indonesia yang berkoperasi dan lebih banyak koperasi sektor riil serta produktif. Ini penting untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam secara adil dan menyejahterakan masyarakat," pungkasnya.
Peringatan Hari Koperasi ke-77 ini menjadi momen penting untuk mengingat kembali kontribusi vital koperasi dalam pembangunan ekonomi negara dan mendorong semua pihak untuk terus meningkatkan peran serta kinerja koperasi di masa depan. (*)