BERNUS.CO - Dandim 0422/Lampung Barat, Letkol Inf Rinto Wijaya, S.A.P., M.I.Pol., M.Han, memimpin kegiatan monitoring penanggulangan konflik antara manusia dan Harimau Sumatra di Pemangku Kalibata, Pekon Sukamarga, Kecamatan Suoh. Acara ini dilaksanakan untuk menekan angka konflik yang semakin meningkat dan memakan korban jiwa. Selasa, 24 September 2024.
Kegiatan yang dimulai pukul 10.00 WIB ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Ketua Persit KCK CAB XLIV Dim 0422/Lampung Barat, Camat Suoh, perwakilan dari kepolisian dan pemerintah setempat, serta warga masyarakat. Dalam kesempatan tersebut, Dandim menyampaikan rasa prihatin atas insiden serangan harimau yang menyebabkan korban jiwa. Ia juga memberikan santunan kepada keluarga korban sebagai bentuk kepedulian.
Dandim menegaskan pentingnya sosialisasi mengenai keberadaan Harimau Sumatra sebagai satwa langka yang dilindungi. Ia mengajak masyarakat untuk tidak melihat harimau sebagai musuh, melainkan sebagai bagian dari ekosistem yang harus dilindungi. “Konflik ini terjadi karena habitat harimau menyempit akibat aktivitas manusia, seperti perburuan liar dan alih fungsi hutan. Kami berkomitmen untuk membantu menangkap harimau tersebut dan mencegah kejadian serupa di masa depan,” ujarnya.
Sebagai bagian dari upaya mitigasi, Dandim juga mengumumkan pemberian bantuan pendidikan gratis bagi keluarga korban yang terdampak. Selain itu, aktivasi kembali Satgas gabungan untuk menangani interaksi negatif antara manusia dan harimau akan segera dilakukan. Penertiban dan reboisasi jalur pergerakan harimau juga menjadi fokus utama untuk konservasi satwa langka ini.
Kegiatan ini tidak hanya menegaskan komitmen Dandim 0422/LB terhadap masyarakat, tetapi juga menjadi langkah konkret untuk melindungi Harimau Sumatra dan ekosistemnya, dengan harapan dapat menciptakan keharmonisan antara manusia dan alam di wilayah Lampung Barat. (*)