Belinyu, Bernus.co – Suasana tegang pecah di sebidang tanah dekat Jl. Raya Sungailiat–Belinyu, Dusun Sincong, Desa Gunung Muda, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka, Jumat (19/9/2025) siang. Adu mulut sengit terjadi antara Rahardja Pantja alias Afuk bersama anaknya, Albert Pantja, melawan anggota DPRD Bangka dapil Belinyu–Riausilip, Supendi alias Aliung.
Keributan dipicu aktivitas Afuk yang menata lahan menggunakan alat berat. Ia mengklaim tanah itu sah miliknya, berbekal Sertipikat BPN Bangka No. 723 Tahun 2002. Namun, Aliung menolak keras, menyebut sebagian lahan beserta tanaman di atasnya adalah miliknya.
Ketegangan meningkat ketika Afuk tetap bersikeras melanjutkan pekerjaan, sementara Aliung memaksa menghentikan alat berat. Perangkat dusun dan desa yang hadir gagal meredam perselisihan.
Afuk menuding lahan bersertipikatnya telah diserobot dan dipagari pihak Aliung. Ia mengacu pada berita acara BPN Bangka Juni 2025 yang menemukan tumpang tindih lahan seluas 91 m² dan 20 m² dengan klaim milik Aliung.
“Kami punya sertipikat sejak 2002. Saat pengukuran ulang, sebagian lahan kami ternyata sudah dipagari pihak lain,” tegas Afuk. Ia menambahkan, tanah tersebut sudah dinyatakan keluar dari kawasan hutan lewat SK Kemenhut No. 6616/2021, serta masuk RTRW Bangka sebagai kawasan permukiman.
Di sisi lain, Aliung membantah keras. Menurutnya, lahan itu dulunya rawa yang ia timbun sejak 2006. Tahun 2010, ia membangun rumah dan mengantongi surat dari kecamatan.
“Ini dulunya rawa. Kami yang uruk, bangun rumah, dan rawat lahan. Tiba-tiba dia muncul dengan sertipikat. Padahal di sini jelas ada bandar (selokan), kenapa ditutup?” ujar Aliung, politisi PDI-Perjuangan itu.
Adu mulut berakhir tanpa titik temu. Kedua pihak meninggalkan lokasi dengan ketegangan yang belum terselesaikan. Meski panas, perselisihan itu tidak sampai berujung bentrokan fisik. (Dev)
