![]() |
Ilustrasi Gigitan Nyamuk penyebab demam berdarah |
Data terbaru dari Dinas Kesehatan Lampung Barat mengungkapkan bahwa sepanjang tujuh bulan terakhir, jumlah kasus DBD mencatat lonjakan yang signifikan. Kepala Dinas Kesehatan Lampung Barat, dr. Widyatmoko Kurniawan, Sp.B., menjelaskan bahwa penularan DBD terbanyak terjadi di beberapa kecamatan seperti Balik Bukit, Lumbok Seminung, dan Sukau.
"Pencapaian Kecamatan Air Hitam yang tetap bebas dari kasus DBD adalah hasil dari upaya keras masyarakat dan berbagai pihak terkait dalam menjaga kebersihan lingkungan serta pelaksanaan rutin Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)," ungkap Widyatmoko dalam konferensi persnya hari ini.
Lebih lanjut, Widyatmoko menyoroti pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam menjalankan kegiatan PSN-3M Plus secara konsisten setiap minggu. Langkah-langkah seperti menguras, menutup, dan mengubur tempat-tempat yang berpotensi sebagai sarang nyamuk menjadi kunci utama dalam pencegahan penyebaran DBD.
"Dengan adanya lonjakan kasus dan perubahan iklim yang tidak menentu belakangan ini, kami terus meningkatkan sosialisasi dan edukasi masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan agar tetap steril dari nyamuk pembawa penyakit," tambahnya.
Selain itu, revitalisasi program Pemberantasan Jentik Nyamuk (Pokjanal) DBD juga terus dilakukan untuk memperkuat sistem pengendalian penyakit ini di tingkat lokal.
Dalam upayanya mengendalikan penyebaran DBD, Dinas Kesehatan Lampung Barat juga mengintensifkan monitoring dan evaluasi terkait efektivitas kegiatan pencegahan yang telah dilakukan.
"Kami berkomitmen untuk terus memperkuat sarana dan prasarana serta koordinasi lintas sektor guna mengurangi risiko peningkatan kasus DBD di Lampung Barat," tutup Widyatmoko.
Prestasi Kecamatan Air Hitam yang tetap steril dari kasus DBD menjadi motivasi bagi seluruh komponen masyarakat Lampung Barat untuk terus bersatu dalam melindungi kesehatan dan kesejahteraan bersama. (*)