Perjalanan ke Pekon Batu Api bukanlah hal yang mudah. Para petugas Pantarlih harus menaklukkan jalan berliku dan curam di lereng perbukitan Lampung Barat. Dengan ban berantai dan tekad baja, mereka berani melangkah meski medan sulit dan berbahaya.
Terisolasi di Hutan Kawasan Masyarakat
Pekon Batu Api sebagian besar terdiri dari hutan kawasan masyarakat (HKM), dihuni oleh warga yang tinggal di lereng gunung. Infrastruktur yang minim menjadikan akses ke wilayah ini sangat terbatas. Petugas Pantarlih harus berjuang melintasi hutan belantara untuk mencapai setiap rumah warga.
Misi Pencocokan Data di Bawah Resiko
Dalam Pilkada kali ini, Pekon Batu Api menetapkan dua tempat pemungutan suara, dengan empat lokasi yang sangat sulit dijangkau. Petugas Pantarlih, dipimpin oleh Nurohim, Ketua PPS Batu Api, menghadapi tantangan ekstrem dengan bermalam di rumah-rumah warga saat hujan deras melanda.
Meskipun dihadapkan dengan segala rintangan, tim Pantarlih tidak pernah menyerah. Mereka telah mencapai 89,9% dari target pencocokan data pemilih, dengan sisa waktu yang tersisa akan digunakan untuk memastikan setiap detail tercatat dengan baik. Dedikasi mereka adalah pendorong utama dalam menjamin bahwa hak suara setiap warga Pekon Batu Api terlindungi dan dihormati.
Harapan untuk Masa Depan
Saat masa pencocokan data berakhir, semangat dan kehangatan masyarakat Pekon Batu Api tetap terjaga. Mereka bersama-sama menanti hasil Pilkada dengan harapan besar bahwa suara mereka akan memberikan perubahan positif bagi masa depan wilayah mereka. Kisah perjuangan Pantarlih di daerah terpencil ini adalah inspirasi bagi kita semua tentang keteguhan dan semangat untuk mewujudkan demokrasi yang sejati. (Pascal)